Selasa, 20 Desember 2011

Kompisisi dalam Fotografi

Komposisi secara sederhana diartikan sebagai cara menata elemen-elemen dalam gambar, elemen-elemen ini mencakup garis, shape, form, warna, terang dan gelap. Cara anda menata komposisi dalam jendela bidik akan diinterprestasikan kemudian setelah foto anda tersebut dicetak. Yang paling utama dari aspek komposisi adalah menghasilkan visual impact- sebuah kemampuan untuk menyampaikan perasaan yang anda inginkan untuk berekspresi dalam foto anda. Dengan demikian anda perlu menata sedemikian rupa agar tujuan anda tercapai, apakah itu untuk menyampaikan kesan statis dan diam atau sesuatumengejutkan, beda, eksentrik. Dalam komposisi klasik selalu ada satu titik perhatian yang pertama menarik perhatian. Hal ini terjadi karena penataan posisi, subordinasi, kontras cahaya atau intensitas subjek dibandingkan sekitarnya atau pengaturan sedemikian rupa yang membentuk arah yang membawa perhatian pengamat pada satu titik.
Secara keseluruhan, komposisi klasik yang baik memiliki proporsi yang menyenangkan. Ada keseimbangan antara gelap dan terang, antara bentuk padat dan ruang terbuka atau warna-warna cerah dengan warna-warna redup. Pada kesempatan-kesempatan tertentu, bila dibutuhkan mungkin anda akan membutuhkan komposisi anda seluruhnya simetris. Seringkali gambar yang anda buat lebih dinamis dan secara visual lebih menarik bila anda menempatkan subjek ditengah. Anda harus menghindari sebuah garis pembagi biarpun itu vertikal.
Untuk menghindari sebuah gambar yang dinamis diperlukan juga kehadiran irama. Irama ini terjadi karena adanya pengulangan berkali-kali sebuah objek yang berukuran kecil. Kehadiran irama dalam gambar mengesankan adanya suatu gerakan.
  • Garis
    Fotografer yang baik kerap menggunakan garis pada karya-karya mereka untuk membawa perhatian pengamat pada subjek utama. Garis juga dapat menimbulkan kesan kedalaman dan memperlihatkan gerak pada gambar. Ketika garis-garis itu sendiri digunakan sebagai subjek, yang terjadi adalah gambar-gambar menjadi menarik perhatian. Tidak penting apakah garis itu lurus, melingkar atau melengkung, membawa mata keluar dari gambar. Yang penting garis-garis itu menjadi dinamis.
  • Shape
    Salah satu formula paling sederhana yang dapat membuat sebuah foto menarik perhatian adalah dengan memberi prioritas pada sebuah elemen visual. Shape adalah salah satunya. Kita umumnya menganggap shape sebagai outline yang tercipta karena sebuah shape terbentuk, pada intinya, subjek foto, gambar dianggap memiliki kekuatan visual dan kualitas abstrak. Untuk membuat shape menonjol, anda harus mampu memisahkan shape tersebut dari lingkungan sekitarnya atau dari latar belakang yang terlalu ramai. Untuk membuat kontras kuat antara shape dan sekitarnya yang membentuk shape tersebut. Kontras ini dapat terjadi sebagai akibat dari perbedaan gelap terang atau perbedaan warna.
    Sebuah shape tentu saja tidak berdiri sendiri. Ketika masuk kedalam sebuah pemandangan yang berisi dua atau lebih shape yang sama, kita juga dapat meng-crop salah satu shape untuk memperkuat kualitas gambar.
  • Form
    Ketika shape sendiri dapat mengindentifikasikan objek, masih diperlukan form untuk memberi kesan padat dan tiga dimensi. Hal ini merupakan faktor penting untuk menciptakan kesan kedalaman dan realitas. Kualitas ini tercipta dari bentukan cahaya dan tone yang kemudian membentuk garis-garis dari sebuah objek. Faktor penting yang menentukan bagaimana form terbentuk adalah arah dan kualitas cahaya yang mengenai objek tersebut.
  • Tekstur
    Sebuah foto dengan gambar teksur yang menonjol dapat merupakan sebuah bentuk kreatif dari shape atau pattern. Jika memadai, tekstur akan memberikan realisme pada foto, membawa kedalaman dan kesan tiga dimensi ke subyek anda.
    Tekstur dapat terlihat jelas pada dua sisi yang berbeda. Ada tekstur yang dapat ditemukan bila kita mendekatkan diri pada subyek untuk memperbesar apa yang kita lihat, misalnya bila kita ingin memotret tekstur permukaan sehelai daun. Ada pula saat dimana kita harus mundur karena subyek yang kita tuju adalah pemandangan yang sangat luas. Tekstur juga muncul ketika cahaya menerpa sebuah permukaan dengan sudut rendah, membentuk bayangan yang sama dalam area tertentu.
    Memotret tekstur dianggap berhasil bila pemotret dapat mengkomunikasikan sedemikian rupa sehingga pengamat foto seolah dapat merasakan permukaan tersebut bila menyentuhnya. Sama seperti pattern, tekstur paling baik ditampilkan dengan beberapa variasi dan nampak melebar hingga keluar batas gambar.
  • Patterns
    Pattern yang berupa pengulangan shape, garis dan warna adalah elemen visual lainnya yang dapat menjadi unsur penarik perhatian utama. Keberadaan pengulangan itu menimbulkan kesan ritmik dan harmoni dalam gambar. Tapi, terlalu banyak keseragaman akan mengakibatkan gambar menjadi membosankan. Rahasia penggunaan pattern adalah menemukan variasi yang mampu menangkap perhatian pemerhati.
    Pattern biasanya paling baik diungkapkan dengan merata. Walaupun pencahayaan dan sudut bidikan kamera membuat sebuah gambar cenderung kurang kesan kedalamannya dan memungkinkan sesuatu yang berulangkali menjadi menonjol.

Foto Potret

Foto potret adalah salah satu jenis fotografi yang paling diminati oleh fotografer setelah foto pemandangan. Dalam kehidupan sehari-hari, foto potret mungkin lebih populer daripada foto jenis apapun. Kalau kita melihat jejaring sosial seperti facebook dan myspace, kita akan melihat jutaan foto potret beredar dan terus bertambah dengan kecepatan eksponensial.
Maka itu, mengetahui foto potret yang baik  menurut saya sangat penting, terutama untuk mengabadikan momen-momen penting.
Inilah beberapa foto potret dengan berbagai tips and trik
1.
Masalah dengan foto diatas adalah kekuatan cahaya dari belakang yang jauh melebihi cahaya dari depan model. Maka dari wajah orang tersebut terlihat gelap, sedangkan latar belakang sangat terang.
2.
Solusi praktisnya adalah mengunakan lampu kilat / flash untuk menerangi bagian wajah. Kalau Anda memakai kamera saku, cari dan aktifkan fill in flash atau force flash. Kalau di kamera DSLR, biasanya Anda tinggal membuka lampu kilat tersebut.

Kamera Lubang Jarum

        Istilah Kamera Lubang Jarum bermula dari nama Pinhole Camera yang telah di indonesiakan, pada dasarnya adalah aplikasi praktis dari prinsip dasar kerja kamera modern. prinsip tersebut berawal dari temuan Camera Obscura, yakni prinsip dasar yang ditemukan pertama kali dan banyak digunakan oleh para pelukis naturalis saat itu. prinsip ini sebenarnya dikenal lebih dahulu oleh Aristoteles 4 SM.
        Kamera Lubang Jarum sejak awal memang di dedikasikan untuk pendidikan fotografi dan inovasi teknologi, lebih tepanya aktifitas fun, art dan science. kamera ini bisa di buat sekecil mungkin da besar sekalipun sesuai dari kreasi dan inovasi kita sendiri. tentu saja dalam pemotretan harus benda tak bergerak untuk menghasilkan gambar yang maksimal. disebut Kamera Lubang Jarum karena kamera ini bekerja dari sebuah lubang kecil yang mana menerima pantulan cahaya dari sebuah objek yang melalui lubang kamera dan di tangkap secara terbalik oleh media kertas foto atau film dan hal itu akan menghasilkan sebuah gambar. 


Cara Pembuatan Kamera Lubang Jarum
1. Persiapan Bahan-bahan :
    a. Kayu, kaleng bekas, pipa paralon berbagai ukuran atau benda yang kedap cahaya.
    b. Aluminium Foil, gunting, jarum, solasi hitam, kertas karton, kertas gosok dan cat hitam.
2. Langkah-langkah pembuatan
    a. lubangi kaleng pada bagian tengah, titik tengah diameter kertas foto.
    b. semprot bagian dalam kaleng secara merata untuk menghindari kebocoran cahaya masuk. 
    c. siapkan alumunium foil sebagai lensa.
    d. lubangi aluminium foil dengan jarum.
    e. pasang lensa pada kaleng yang sudah di lubangi.
    f. buat potongan kertas karton sebagai penutup

contoh2 foto klj :


Fotografi Human Interest

Human Interest Photography
 
 
 Halo sobat, kali ini saya akan berbagi pengetahuan tentang fotografi Human Interest (HI). Walaupun saya masih pemula dalam hal foto-memfoto, namun saya akan coba berbagi dengan sobat sekalian terutama tentang fotografi yang berhubungan dengan dunia traveling. Apa itu Fotografi Human Interest? merupakan suatu seni fotografi yang mengedepankan manusia sebagai objek interest-ketertarikannya. Fotgrafi HI ini sangat diperlukan dalam sebuah traveling terutama untuk mengabadikan objek manusia ditempat yang kita kunjungi. Kan ngga asik kalo cuman motret landscape-nya saja. Nah, dalam traveling yang menjadi fokus utamanya adalah kegiatan manusia sehari-hari, kegiatan budaya, kondisi fisik, dll yang mencerminkan sesuatu yang khas dari tempat yang kita tuju. Misalnya kalau kita ke Yogyakarta, yang menjadi human interest kita adalah ciri-ciri manusia yang khas kota Yogyakarta, misalnya bapak-bapak memakai baju tradisional Jogja, ibu-ibu pake kemben, dll. Contohnya berikut ini :



Foto dari berbagai sumber